Langsung ke konten utama
Deskripsi Gambar

Kain Songket Palembang: Warisan Budaya yang Mempesona


Songket Palembang adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang mempesona dengan keindahannya. Dikenal sebagai kain tenun tradisional yang dihiasi dengan benang emas atau perak, songket Palembang tidak hanya sekadar kain, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan seni masyarakat Palembang.

Sejarah Songket Palembang

Songket Palembang memiliki sejarah yang panjang, yang dipercaya telah ada sejak masa Kerajaan Sriwijaya, sekitar abad ke-7 hingga ke-13. Pada masa itu, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan besar di Asia Tenggara, yang membawa masuk berbagai pengaruh budaya dari India dan Arab. Teknik tenun songket kemungkinan diperkenalkan oleh para pedagang tersebut, yang membawa sutra dan logam mulia sebagai barang dagangan.

Pada masa Kesultanan Palembang Darussalam, songket menjadi simbol status sosial dan hanya dikenakan oleh bangsawan serta keluarga kerajaan dalam upacara adat dan keagamaan. Penggunaan songket menjadi tanda kehormatan dan kemuliaan, menjadikannya kain yang sangat dihormati.

Ragam dan Jenis Songket Palembang

Songket Palembang memiliki berbagai jenis dengan motif dan desain yang masing-masing memiliki makna dan kegunaan tertentu. Beberapa jenis songket yang terkenal di antaranya:

  • Songket Lepus: Dikenal dengan motif yang padat dan kaya dengan benang emas atau perak. Songket ini sering digunakan dalam upacara pernikahan atau acara resmi. Songket Lepus dibagi menjadi tiga, dasar pembedaan ini bergantung pada motif dan benang yang digunakan: Lepus Berekam, Lepus Berantai, dan Lepus Penuh.

  • Songket Tabur: Memiliki motif yang tersebar atau ditabur di seluruh kain dengan penggunaan benang emas atau perak yang lebih ringan dibandingkan songket lepus. Dikena tiga jenis yang tergolong dalam songket tabur yaitu: Songket Tawur Lintang, Songket Tawur Nampan Perak, dan Songket Tawur Tampak Magis.

  • Songket Bunga: Jenis ini menonjolkan motif bunga yang elegan dan biasanya dipilih untuk acara-acara istimewa. Terdapat dua jenis songket bunga yaitu Songket Bunga Emas dan Songket Bunga Pacik. Kedua jenis songket ini dibedakan atas penggunaan jenis benang. Songket Bunga Emas banyak digunakan oleh penduduk berketurunan Tionghoa sedangkan Songket Bunga Pacik dibuat menggunakan benang kapas putih yang banyak digunakan oleh penduduk berketurunan Arab.

  • Songket LimarSongket ini dikenal dengan jenis songket warna-warni; merujuk pada kata limar yang memiliki makna etimologis warna-warni. Untuk menghasilkan benang yang berwarna-warni, harus dilakukan pencelupan. Motif songket ini juga biasanya digabungkan dengan benang emas.

  • Songket Tretes: Memiliki motif yang lebih halus dan rapat, sering dipakai dalam upacara adat atau perayaan besar. Songket ini hanya memiliki motif di bagian ujung-ujung kain sedangkan pada bagian tengah dibiarkan kosong tanpa motif. Ada juga kreasi Songket Tretes yang mengisi area kosong ditengah kai dengan sejenis motif tabur.

  • Songket Rumpak: Dikenal dengan pola yang terdiri dari garis-garis lurus yang membentuk motif rumpak atau rangkaian, memberikan kesan modern dan elegan. Songket ini merupakan bagian dari pakaian pengantin laki-laki Palembang. Motif Songket Rumpak ini hampir sama dengan Songket Tretes, akan tetapi kain yang digunakan sudah memilik dasar motif berbentuk kotak-kotak seperti kain sarung.

Teknik Pembuatan Songket Palembang

Pembuatan songket Palembang melibatkan proses yang rumit dan membutuhkan keahlian khusus. Prosesnya terdiri dari beberapa tahap:

  • Pemilihan Bahan: Sutra atau katun digunakan sebagai bahan dasar, sementara benang emas atau perak dipilih untuk membuat motif yang indah.
  • Persiapan Alat Tenun: Alat tenun tradisional, yang dikenal sebagai "gedogan", disiapkan untuk memulai proses penenunan.
  • Penenunan: Proses ini memerlukan keahlian tinggi, di mana benang emas atau perak dimasukkan ke dalam pola yang telah dirancang. Setiap motif memiliki teknik penenunan tersendiri.
  • Penyelesaian: Setelah selesai ditenun, kain songket dirapikan dan dipotong untuk memastikan hasil yang sempurna.

Cara dan Waktu Penggunaan Songket

Songket Palembang biasanya digunakan dalam berbagai acara resmi dan upacara adat seperti pernikahan, khitanan, serta perayaan keagamaan. Kain ini sering dipakai sebagai sarung atau selendang, dan dapat dikombinasikan dengan pakaian adat lainnya. 

Untuk merawat songket, kain ini harus disimpan dengan hati-hati agar benang emas atau peraknya tidak rusak. Songket biasanya digulung dan disimpan di tempat yang kering dan bersih.

Pusat Pembuatan & Penjualan Songket di Palembang

Palembang memiliki beberapa pusat pembuatan songket yang terkenal, di antaranya:

1. Pusat Kerajinan  Songket di Tanggo Buntung : Salah satu pusat utama pembuatan songket dengan berbagai pengrajin berbakat yang menghasilkan karya berkualitas tinggi, diantaranya seperti di toko zainal songket, toko cek ipah songket, dll.

2. Kompleks Pasar 16 Ilir: Pasar ini terkenal sebagai tempat jual-beli songket dengan berbagai pilihan desain dan harga yang terjangkau.

3. Pusat Songket Rumah Limas: Salah satu tempat yang menjual kain songket dengan baerbagai ukuran dan motif.

4. Rumah Tenun dan Kain Songket Hj. Romlah Azhari yang beralamat di Jalan Taman Siswa, dan Jalan Semeru Palembang.

Songket Palembang adalah salah satu karya seni yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kaya akan makna budaya dan sejarah. Kain ini menjadi simbol keagungan dan warisan budaya yang terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Palembang. Ketika Anda berkunjung ke Palembang, jangan lewatkan kesempatan untuk melihat dan mungkin memiliki salah satu dari kain songket yang menawan ini

Komentar