Langsung ke konten utama
Deskripsi Gambar

Kue 8 Jam: Kuliner Istimewa Khas Palembang

Kue 8 Jam adalah salah satu kue tradisional Palembang yang memiliki tempat khusus dalam budaya kuliner setempat. Seperti namanya, kue ini dinamakan Kue 8 Jam karena waktu yang dibutuhkan untuk memasaknya adalah delapan jam. Kue ini biasanya disajikan dalam acara-acara spesial seperti pernikahan, Idul Fitri, dan perayaan lainnya. Kue 8 Jam bukan hanya sekadar hidangan penutup, tetapi juga simbol kesabaran dan keuletan dalam memasak, mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Palembang.

Kue 8 Jam


Pada masa lalu, Kue 8 Jam hanya dibuat oleh keluarga bangsawan dan disajikan dalam perjamuan khusus. Kini, kue ini menjadi lebih umum dan dapat dinikmati oleh siapa saja, meskipun tetap dianggap istimewa karena proses pembuatannya yang memakan waktu dan memerlukan ketelitian.

Bahan-Bahan Kue 8 Jam

Kue 8 Jam dibuat dari bahan-bahan yang sederhana namun berkualitas tinggi. Berikut adalah bahan-bahan utama yang digunakan:

  • Telur Bebek: Telur bebek menjadi bahan utama dalam pembuatan Kue 8 Jam, memberikan tekstur yang lembut dan kaya rasa.
  • Gula Pasir: Gula digunakan sebagai pemanis utama yang akan memberikan rasa manis yang dominan pada kue.
  • Susu Kental Manis: Menambah kelembutan dan kekayaan rasa pada kue.
  • Mentega atau Margarin: Memberikan aroma harum dan tekstur yang lembut pada kue.
  • Vanili: Digunakan untuk memberikan aroma yang harum pada kue.

Proses Pembuatan Kue 8 Jam

1. Mempersiapkan Adonan

Pertama, telur bebek dikocok dengan gula hingga mengembang dan berwarna pucat. Proses pengocokan ini sangat penting untuk memastikan tekstur kue yang lembut. Setelah telur dan gula tercampur rata, susu kental manis dan mentega leleh ditambahkan ke dalam adonan, diikuti dengan vanili untuk memberikan aroma yang khas.

2. Mengukus Selama 8 Jam

Adonan yang sudah jadi kemudian dituangkan ke dalam loyang yang telah diolesi mentega agar tidak lengket. Proses memasak Kue 8 Jam dilakukan dengan cara mengukus adonan dalam panci besar. Panci ini kemudian ditutup rapat dan dikukus dengan api kecil selama delapan jam. Proses ini membutuhkan kesabaran karena api harus dijaga agar tetap stabil, tidak terlalu besar maupun terlalu kecil.

3. Penyelesaian dan Penyajian

Setelah delapan jam mengukus, kue dikeluarkan dan didinginkan hingga mencapai suhu ruang sebelum dipotong-potong. Kue 8 Jam biasanya disajikan dalam potongan-potongan kecil karena rasanya yang kaya dan teksturnya yang padat.

Rasa dan Tekstur Kue 8 Jam

Kue 8 Jam memiliki rasa yang sangat manis dan tekstur yang lembut serta padat. Teksturnya yang lembut berasal dari penggunaan telur bebek dalam jumlah banyak, sementara rasa manis yang kuat menjadi ciri khas kue ini. Karena proses memasaknya yang lama, kue ini memiliki cita rasa yang mendalam dengan sentuhan karamel dari gula yang digunakan.

Keistimewaan Kue 8 Jam

Keistimewaan Kue 8 Jam terletak pada proses pembuatannya yang panjang dan memerlukan ketelitian. Ini bukan kue yang bisa dibuat dengan cepat, tetapi memerlukan waktu dan kesabaran, menjadikannya simbol dari ketekunan dan penghormatan terhadap tradisi. Kue ini sering dianggap sebagai lambang kemewahan dan kehormatan dalam budaya Palembang.

Tempat Terbaik untuk Menikmati Kue 8 Jam di Palembang

Kue 8 Jam biasanya dibuat di rumah-rumah untuk acara-acara spesial. Namun, ada beberapa tempat di Palembang yang menawarkan Kue 8 Jam untuk dijual, seperti:

  1. Toko Kue Palembang: Selain terkenal dengan pempeknya, beberapa toko kue di Palembang ada yang menjual Kue 8 Jam yang autentik dan lezat.
  2. Warung Kue Tradisional di Pasar 16 Ilir: Pasar ini menjadi tempat yang baik untuk mencari Kue 8 Jam buatan lokal yang dibuat dengan resep tradisional.

Kue 8 Jam adalah salah satu warisan kuliner Palembang yang tidak hanya menawarkan kelezatan tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang mendalam. Dengan rasa manis yang khas dan tekstur yang lembut, kue ini menjadi sajian yang istimewa di setiap acara besar. Proses pembuatannya yang memakan waktu delapan jam mencerminkan dedikasi dan ketelitian yang menjadi bagian penting dari tradisi kuliner Palembang.

Komentar