Langsung ke konten utama
Deskripsi Gambar

Lagu Daerah Palembang: Warisan Budaya yang Sarat Makna


Lagu daerah Palembang adalah bagian penting dari warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah, tradisi, dan kearifan lokal. Dengan melodi yang khas dan lirik yang dalam, lagu-lagu ini tidak hanya menghibur tetapi juga menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai kehidupan. Berikut adalah beberapa lagu daerah Palembang beserta makna dan liriknya:

1. Ya Saman

Lagu "Ya Saman" menggambarkan pujian terhadap seorang gadis yang cantik. Liriknya menggambarkan keindahan dan kebaikan seorang wanita, dengan nuansa musik Melayu yang mendayu-dayu, memberikan kesan yang mendalam dan penuh perasaan.

Lirik:

Nyelek belumban Perahu Bidar di Sungi Musi Janganlah lupo meli telok abang Cantik rupo penyabar dan baek hati Adek manis berambut panjang dikuncit kepang Lika-liku banyu Batanghari Sembilan Mengalir bemuaro ke Sungi Musi jugo Elok laku ngaesi rupo cindo menawan Muat kakak siang tekenang malem tejago Pulo Kemaro melah Sungi Musi ke Sungsang Nak ke Pusri laju kesasar ke Kalidoni Badan saro pikiran resah hati teguncang Ngarapke adek kalu be galak jadi bini Ay...ya...ya...ya... Ya Saman Pecaknyo mudah tapi saro nian Ay...ya...ya...ya... Ya Saman Nyari bini yang bener-bener setolok an Ay...ya...ya...ya... Ya Saman Ya Saman Ya Saman Ya Saman

2. Cuk Mak Ilang

Lagu ini bercerita tentang kisah percintaan dua sejoli. Liriknya yang terdiri dari sajak pantun menggambarkan romantika asmara dengan cara yang sederhana namun mendalam, memperlihatkan kekuatan cinta dalam setiap liriknya.

Lirik:

Kapal api masok Pelembang Banyu tenang jadi gelumbang Oi makmano ati dak bimbang Gades doson bujang Pelembang Cop mak ilang Mak ilang jaga batu Dimano koceng belang Di situ rumah aku Alangkah lemak rumah di lebak Siput dan gondang memanjat cagak Alangkah lemak rumah nan parak Bukak jendelo lah saling agam Cop mak ilang Mak ilang jaga batu Dimano koceng belang Di situ rumah aku

3. Dek Sangke

"Dek Sangke" mengisahkan tentang kebohongan yang pada akhirnya akan terbongkar. Lagu ini mengingatkan bahwa kebenaran akan selalu terungkap, tak peduli seberapa keras seseorang mencoba menutupinya.

Lirik:

Dek sangke aku dek sangke Cempedak babuah nangke Dek sangke aku dek sangke Cempedak babuah nangke Dek sangke aku dek sangke Awak tunak ngaku juare Alamat badan sengsare Akhirnya masuk penjare Dek sangke aku dek sangke Cempedak babuah nangke Dek sangke aku dek sangke Cempedak babuah nangke

4. Gending Sriwijaya

"Gending Sriwijaya" adalah lagu yang terkenal dan identik dengan budaya Palembang. Lagu ini sering dinyanyikan dalam acara penyambutan tamu penting atau upacara adat. Liriknya memuat kebanggaan akan kejayaan Kerajaan Sriwijaya.

Lirik:

Di kala ku merindukan keluhuran dulu kala, Kutembangkan nyanyi lagu dari gending Sriwijaya Dalam seni kunikmati bahagia Indonesia, Kuciptakan kembali dari kandungan maha kala Sriwijaya dengan asrama agung sang maha guru, Tutur sabda dharma pala sakya khirti dharma khirti Berkumandang dari puncaknya si guntang Mahameru, Menaburkan tuntunan suci Gautama Budhha sakti Borobudur candi pusaka di zaman Sriwijaya, Saksi luhur berdiri teguh kokoh sepanjang masa Memasyurkan Indonesia di daratan se-Asia, Melambangkan keagungan sejarah nusa dan bangsa Taman sari berjengjangkan emas perlak sri kesitra, Dengan kalam pualam bagai di sorga inderalaya Taman puji keturunan maharaja Syailendra, Mendengarkan iramanya lagu gending Sriwijaya

5. Petang-Petang

"Petang-Petang" adalah lagu yang mengisahkan tentang rencana besar yang akan dilakukan oleh beberapa orang. Liriknya menceritakan bahwa jika rencana ini gagal, akan menimbulkan kesedihan yang mendalam.

Lirik:

Petang lah petang menyilap lampu Ambik kusitan di pucuk mija Petang lah petang kemane aku Denie umbang dek bebadah Baju kurung bekancing tige Dibatak endung ke selangit Amunlah urung ancaman kite Alangkah panjang karang tangis Petang lah petang menyilap lampu Ambik kusitan di pucuk mija Petang lah petang kemane aku Denie umbang dek bebadah Kepiat berlinang-linang, mati disambar burung binti Siang tekinak malam tekenang Dibatak tiduk menjadi mimpi

6. Pempek Lenjer

Palembang terkenal dengan hidangan pempeknya yang lezat, dan lagu ini menggambarkan kenikmatan pempek lenjer yang merupakan salah satu jenis pempek. Lagu ini diciptakan oleh S. Tarno, dan liriknya memberikan pujian terhadap makanan khas Palembang ini.

Lirik:

Bulet besak panjang mak lengen Kejel-kejel rasonyo marem Masuk ke mulut matonyo mejem Mertuo lewat masih ditelen Kejel keras sudah biaso Asak bae iwaknyo teraso Digoreng pake minyak kelapo Jadi nambah lemak rasonyo Pempek lenjer oy pempek lenjer Siapo nyingok pastilah ngiler Pempek lenjer oy pempek lenjer Makan sikok pacak kelenger Mangcek bicek janganlah lupo Ngawak balek oleh-olehnyo Pempek lenjer samo cukonyo Kito makan bersamo-samo Pempek lenjer oy pempek lenjer Siapo nyingok pastilah ngiler Pempek lenjer oy pempek lenjer Makan sikok pacak kelenger

Pelestarian Lagu Daerah Palembang

Pelestarian lagu daerah Palembang merupakan tanggung jawab bersama, baik oleh masyarakat, pemerintah, maupun para seniman. Saat ini, upaya pelestarian dilakukan melalui berbagai cara, seperti mengajarkan lagu daerah di sekolah-sekolah, mengadakan festival musik tradisional, serta merekam dan mendistribusikan lagu-lagu daerah melalui media digital.

Beberapa kelompok seni dan sanggar budaya di Palembang juga aktif dalam melestarikan lagu-lagu daerah ini dengan cara mengadakan pertunjukan dan pelatihan musik tradisional. Generasi muda Palembang diharapkan dapat terus mengenal dan mencintai lagu-lagu daerah mereka, sehingga warisan budaya ini tetap terjaga dan terus berkembang seiring dengan perubahan zaman.

Pelestarian lagu daerah ini sangat penting agar kekayaan budaya Palembang dapat terus dinikmati dan dihormati oleh generasi-generasi mendatang.

Komentar