Langsung ke konten utama
Deskripsi Gambar

Upacara Adat Sedekah Rame

Upacara Adat Sedekah Rame merupakan salah satu tradisi khas Palembang yang sarat dengan nilai-nilai kebersamaan dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi ini telah berlangsung turun-temurun dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Palembang, terutama di kawasan pedesaan. Sedekah Rame bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi momentum bagi warga untuk mempererat tali silaturahmi dan gotong-royong.

Upacara Adat Sedekah Rame(Upacara Adat Sedekah Rame) Foto : img.inews.co.id


Makna dan Sejarah Sedekah Rame

Sedekah Rame dalam bahasa Palembang secara harfiah berarti “pemberian secara ramai-ramai” atau “bersama-sama.” Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas segala berkah yang telah diberikan, terutama hasil panen yang melimpah. Upacara ini biasanya dilakukan setelah masa panen, sebagai bentuk terima kasih kepada alam yang telah memberikan rezeki yang melimpah.

Sejarah Sedekah Rame tidak dapat dipisahkan dari budaya agraris masyarakat Palembang yang bergantung pada hasil bumi. Upacara ini diperkirakan telah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, ketika masyarakat hidup dari bercocok tanam dan berladang. Seiring berjalannya waktu, Sedekah Rame terus dilestarikan dan menjadi salah satu simbol kekayaan budaya Palembang.

Proses dan Pelaksanaan Upacara

Pelaksanaan Upacara Sedekah Rame melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Beberapa tahapan penting dalam upacara ini antara lain:

1. Persiapan dan Gotong Royong: Sebelum hari pelaksanaan, warga bersama-sama mempersiapkan segala kebutuhan untuk upacara, seperti bahan makanan, alat-alat masak, dan dekorasi tempat upacara. Semangat gotong-royong sangat terasa dalam proses ini, di mana setiap orang berpartisipasi sesuai kemampuan mereka.

2. Pembacaan Doa dan Syukuran: Pada hari pelaksanaan, upacara diawali dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama atau sesepuh desa. Doa ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan permohonan agar panen di masa depan tetap melimpah dan desa dijauhkan dari marabahaya.

3. Pembagian Sedekah: Setelah doa, makanan yang telah disiapkan dibagikan kepada seluruh warga. Sedekah ini bisa berupa nasi, lauk-pauk, dan buah-buahan hasil panen. Pembagian makanan dilakukan dengan sukacita dan kebersamaan, sebagai simbol bahwa rezeki yang diperoleh harus dinikmati bersama.

4. Kegiatan Seni dan Hiburan: Setelah acara utama, upacara biasanya diakhiri dengan pertunjukan seni tradisional seperti tarian, musik, atau pertunjukan dul muluk (teater rakyat). Kegiatan ini menambah kemeriahan upacara dan menjadi sarana hiburan bagi warga.

Nilai dan Filosofi Sedekah Rame

Sedekah Rame tidak hanya sekadar ritual syukur, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang penting bagi kehidupan bermasyarakat, seperti:

  • Kebersamaan: Tradisi ini memperkuat rasa kebersamaan dan gotong-royong di antara warga. Semua orang berperan aktif dalam proses persiapan hingga pelaksanaan upacara.
  • Syukur dan Berbagi: Melalui Sedekah Rame, masyarakat diajarkan untuk selalu bersyukur atas apa yang dimiliki dan tidak lupa berbagi dengan sesama, terutama yang kurang beruntung.
  • Pelestarian Budaya: Sedekah Rame juga berfungsi sebagai media untuk melestarikan budaya lokal, terutama bagi generasi muda agar mereka memahami dan menghargai tradisi leluhur.

Pelestarian Sedekah Rame di Era Modern

Di era modern, Sedekah Rame masih terus dilaksanakan, meskipun dengan beberapa penyesuaian sesuai dengan perkembangan zaman. Pemerintah daerah dan masyarakat adat berperan aktif dalam menjaga kelestarian tradisi ini, termasuk menggelar Sedekah Rame dalam bentuk festival budaya yang melibatkan lebih banyak partisipan dan memperkenalkan tradisi ini kepada generasi muda dan wisatawan.

Upacara Adat Sedekah Rame adalah salah satu warisan budaya takbenda yang sangat berharga bagi masyarakat Palembang. Dengan semangat kebersamaan dan rasa syukur yang tercermin dalam setiap pelaksanaannya, tradisi ini akan terus hidup dan menjadi bagian dari identitas budaya Palembang yang penuh makna.

Komentar